Share

Bab 233: Bulan Madu yang Indah

Di kamar hotel lagi....Ameena bak gadis perawan, malu-malu…!

Aldi pun tak bosan-bosannya menatap wajah jelita istrinya ini. Dia lau menarik dagu Ameena dan kembali mengecup perlahan.

Seakan masih berasa mimpi, malam ini mereka sudah tak perlu lagi berbuat dosa, Ameena sudah nikahi dan apapun yang dia lakukan sudah halal.

“Ganti lampu yang redup Bang, aku malu!” terdengar bisikan lembut Ameena, Aldi pun mengangguk dan mengganti dengan lampu tidur.

Anehnya bayi Ameena terlihat sangat nyenyak tidur. Dia seakan paham, malam ini ibunya sudah tak lagi janda, tapi sudah memiliki suami baru.

Ayah barunya seorang pemuda tampan penolong dia bersama sang bunda yang masih muda dan cantik jelita.

Ameena tak berkedip saat pelan-pelan Aldi melepas bajunya, terlihatlah tubuh kokoh pemuda ini, yang berbulu tipis di bagian dadanya yang bidang.

Ameena pun makin menunduk malu, saat Aldi mulai melepas pelan-pelan gaun juga kerudung istrinya, kagum bukan main pemuda ini. Rambut harum Ameena gemuk dan ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status