Share

Dal, Dil, Dul, Del

Istriku Tua

Bab 20 : Dal, Dil, Dul, Del

"Ya elah, Om Otong ini. Kalau Dul punya duit, Dul gak akan mulung dulu kalau mau makan." Dia melototiku, seperti emak-emak yang memarahi anaknya.

"Kali aja kamu punya uang simpan, gitu." Aku merengut, mau ngambek kalau yang berbicara begitu adalah Fani. Tapi, sayangnya, hiks ... dia bukan Fani.

"Gak ada, Om!" bentaknya.

"Gak ada, ya udah. Gak usah bentak-bentak gitu dong!" ucapku tak kalah nyaring.

Nih bocah suka meledak gak jelas, serasa pengen kucabuti rambutnya terus kujadikan sapu.

"Kalau Om mau pulang, berarti Om harus kerja dulu biar dapat buat ongkos. Kalau duitnya sudah banyak, entar Dul anterin pulang," ujarnya kembali melembut.

"Kamu sajalah yang kerja, Dul! Om tukang ngumpulin uangnya saja, bagaimana?" mataku membuat menatapnya.

"Ogah! Emangnya Dul babunya, Om!" dia bangkit dan menatapku garang.

"Entar Om ganti lima kali lipat," ujarku sembari menunjukan lima jari.

"Nggak! Dul sudah gak mempan dengan buaian janji manis."

Kuhela napas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status