Share

Pulang

ISTRIKU TUA

Bab 21 : Pulang

Langkahku terhenti dan sekujur tubuh menjadi kaku. Darah berdesir, hati mendadak suram dan nyali menciut. Apa yang harus di lakukan sekarang? Putar balik atau mencoba maju dan berpikir positif?

Napas tercekat, ingin memanggil nama Fani tapi lidah serasa kelu. Tiba-tiba, kedua pasang mata yang sedang mengobrol serius itu menatapku bersamaan. Terlihat Fani menyipitkan mata memperhatikan diri ini dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Kucoba melemparkan senyum termanis yang selama ini selalu membuatnya mabuk kepayang. Fani mendekat dan menghampiriku. Hem, dia pasti akan memeluk tubuh ini. Aku jadi tak sabar.

"Dek, ini Mas Fahmi," ujarku dengan senyum senang.

"Mas, ini kamu?" Fani terlihat kaget.

"Harfani, saya permisi. Lain kali kita sambung lagi," ucap pria berjas hitam, menatap sekilas lalu pergi.

Fani mengangguk dan menatap kepergian pria itu. Hati menjadi panas, boro-boro mau di peluk. Ia hanya menampakan wajah kaget tadi, dengan kesal aku langsung nyelonong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status