Share

Empat Jam

"Ngapain lo senyum kayak gitu?" Haikal menenggor pundak Jevano yang lebih berisi darinya itu. Alhasil dia merasakan setruman listrik di sekujur tangannya. Sakit juga.

Jevano menoleh. "Kepo aja lo."

"Memastikan kalau lo enggak kesurupan setan sekolah. Lagian ini di lorong dan lo cerah banget. Kalai mau cerah, noh, di lapangan. Sekalian biar matahari juga seneng kalau dia bisa mencerahkan orang suram kayak lo." Mulut Haikal memang bisa kali, ya, untuk dikucir.

Jevano tidak menanggapi. Dia meneruskan jalannya dan dia tahu temannya itu pasti akan tetap berjalan di sisinya. Akan tetapi, tiba-tiba kepalanya dikait oleh tanda sabit bertitik. "Lo pernah dicium sama orang tua lo enggak?"

Haikal sampai menarik tubuhnya ke kan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status