Share

JEVANO 2

"Semuanya sudah berlalu, kan? Semuanya sudah terlanjur, kan?" lanjut Juwita setelah ada jeda keheningan beberapa saat. Dia melepaskan genggaman tangan Jamal di tangannya. Dia menarik napas dalam-dalam.

"Lalu, kenapa kamu menangis?" Ini akan menjadi pertanyaan yang sungguh disesali oleh Jamal.

"Kenapa aku menangis, Mas? Jevano! Aku enggak bisa bayangkan bagaimana dia menjadi korban semua ini. Hidupnya seharusnya bisa lebih dari tercukupi kalau Mas enggak seceroboh itu. A-aku ... aku cuma kasihan sama Jevano, Mas." Juwita kembali menelungkupkan wajahnya ke tangan. Isakannya sangat kuat.

Jamal juga tahu itu. Bahkan dia menjadikannya alasan untuk membesarkan Jevano dengan baik dan benar.

"Kalau kamu mau meminta maaf, Ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status