Share

Bab 68

"Silahkan masuk, pokoknya Lo sudah mempersiapkan semuanya bukan?" tanya Jali tatkala kami baru saja sampai di teras rumah depan.

Tangan Jali mengulur untuk membuka pintu, akan tetapi tiba-tiba saja pintu utama tersebut terbuka dengan sendirinya. Bude Meri tak sengaja yang membuka daun pintu tersebut.

Krieet!

Pada saat membukanya bersamaan dengan kedatangan kami. Pandangan bude Meri tak bisa berpaling pada hal lain selain hanya padaku. Tatapan itu begitu susah diartikan, akan tetapi aku tau kalau dia tidak menyukai kedatanganku.

"Eh bude, apa kabar?" tanyaku sembari mengulurkan tangan bermaksud untuk memberi salam. Namun, di saat tangan ini telah mengulur tak ada sama sekali repson yang membalasnya. Ia hanya terdiam sembari melihat uluran tanganku.

"Baik!" balasnya cukup begitu ketus.

Aku dan Jali saling berpandangan. Entah kenapa Bude Meri tak mau membalas uluran tanganku. Hingga kembali ku tarik uluran tangan itu. Jangan di tanya lagi sudah pasti kena mental sebab malu dan juga sakit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status