Share

26

Kulajukan kembali mobil yang suaranya kasar seperti sedang mengangkut beban berat ini.

Beberapa saat kemudian aku sampai di warung bakso yang tak jauh dari lokasi Tegar dirawat.

"Bakso super pakai mi putih saja, Pak! Dibungkus"

"Ya, Mas. Berapa porsi?"

"Dua."

Kuamati pengunjung yang datang selalu banyak. Bahkan ditanggal tua dan selain hari libur tak pernah sepi. Aku jadi penasaran. Kira-kira apa rahasianya?

"Pak, ramai sekali, ya!" kubuka obrolan di sela aku menunggu dekat gerobaknya.

"Iya, Mas. Alhamdulillah."

"Kalau boleh tahu, rahasianya apa, Pak? Bapak enggak pakai yang aneh-aneh kan!" Aku menyipitkan mata.

Si penjual bakso tersenyum sembari fokus dengan bulatan bakso yang mirip dengan bunga. Dia menuangkan kuahnya kemudian mengikat plastiknya.

"Enggak ada yang aneh, Mas. Bapak jualan sudah dua puluh tahun. Kuncinya pertahankan rasa dan selalu jaga kebersihan."

"Aku yakin itu hanya salah satunya. Kuperhatikan banyak yang baksonya enak dan juga bersih. Tapi tak seramai ini. Mun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status