Share

Bab 40

"Aku berharap ini adalah rasa sakit untuk terakhir kalinya."

***

"Atasi mereka!" Abizar segera menaiki anak tangga ke lantai dua setelah mengatakan itu pada anak buahnya.

Laki-laki berdada bidang itu tak main-main dengan ucapannya saat ini. Baginya Alesha adalah sang istri yang harus ia jaga, apalagi dari seorang Excel yang bisa melakukan apa saja.

Braaak!

Pintu ruang kerja itu terbuka dengan sekali tendang karena memang tak terkunci, sementara anak buah Excel yang telah babak belur itu jatuh pingsan setelah menunjukkan ruang kerja sang bos.

Excel yang terkejut menatap ke arah pintu yang telah terbuka, melihat Abizar berdiri dengan gagahnya di ambang pintu sambil membawa kotak dan buket bunga. Laki-laki berhidung mancung itu kemudian melangkah mendekati meja kerja Excel.

Mata Abizar seperti elang yang siap menerkam sang mangsa, laki-laki itu lalu meletakkan kotak dan buket bunga di atas meja.

"Apa ini?" Excel bingung, atau tepatnya pura-pura lugu.

"Aku rasa kamu tahu apa ini!" Dengkus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status