Share

JSO 32

Ratih awalnya ragu. Namun, begitu ia ingat pada semua yang telah dilakukan Damar untuk keluarganya, hatinya runtuh. Malam ini, ia menyerahkan segalanya yang ia miliki untuk Damar suaminya. Begitu juga dengan Damar, tak ada lagi keraguan untuk memiliki Ratih seutuhnya. Bukan hanya kenikmatan semata, tetapi janji untuk menemani hingga tutup usia.

Azan Subuh membangunkan Ratih. Tangan Damar masih erat memeluknya. Ratih menggenggam sebentar tangan itu, lalu melepaskan dari pinggangnya.

“Mas, sudah Subuh. Bangun, salat dulu,“ Ratih membangunkan Damar. Ia mengusap pipi Damar dengan lembut. Damar membuka mata, lalu mengulas senyum. Damar meregangkan tangan, lalu duduk di bibir ranjang.

“Terima kasih untuk malam ini, Sayang. Andai bisa seperti ini tiap malam,“ ucap Damar sambil meraih kepala Ratih. Mengecupnya singkat. Wajah Ratih memerah, ia hanya mengangguk lalu bergegas ke kamar mandi tanpa berkata sepatah kata pun. Damar tertawa melihat istrinya yang salah tingkah. Ratih benar-benar me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status