Share

Part 47

Suara sepeda motor terdengar dari arah luar. Aku mengintip dari tirai jendela, lalu menarik napas lega saat tahu siapa yang berada di luar sana.

Matanya membesar, melihat sesuatu di diriku setelah pintu terbuka. Gurat keterkejutan tergambar jelas di wajahnya.

"Apa yang terjadi padamu?" Dia tampak begitu khawatir. Aku hanya bisa menatapnya dengan bibir bergetar dan pipi yang kini telah basah.

"Aku tanya, kau kenapa?" Setengah berteriak tangannya memegangi bagian leherku yang terluka dan berdarah.

Aku menangis sesenggukan sambil menceritakan apa yang terjadi. Dia bergegas masuk sambil menyisir seisi ruangan. Lalu kembali beralih ke arahku.

"Apa dia melakukan sesuatu yang buruk padamu?" Dia mengguncang bahuku. Aku menggeleng.

"Katakan!" Kini dia mulai berteriak. Aku kembali menggeleng dengan cepat. Pria itu hanya butuh uang. Tak tertarik sedikit pun menyentuhku.

"Bukankah sudah kukatakan jangan tinggal sendirian? Harusnya kau tinggal bersama adikmu. Kenapa kau tak pernah mendengarkanku?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status