Share

BAB 93: Rencana yang Berantakan

Malam semakin larut, pramusaji menata menu di atas meja, tapi karena cerobah, pramusaji itu menumpahkan sedikit air di kemeja Afnan.

“Maaf Tuan, saya tidak sengaja.”

“Kamu ceroboh banget sih, bisa nggak kerja!” bentak Amara marah.

“Dia tidak sengaja Amar, jangan kasar padanya, lagi pula ini cuma air,” sela Afnan, lalu menatap pramusaji yang masih menunduk ketakutan.

”Aku memaafkanmu, tidak apa-apa.”

“Terima kasih Tuan,” sahut Pramusaji, lalu berpamitan.

“Aku akan ke toilet dulu, kamu makan dulu Amar.” Afnan bangkit berdiri dan menuju toilet.

Afnan masuk ke toilet pria, ia membersihkan kemejanya yang sedikit basah, lalu merapikannya lagi, setelah itu ia keluar, sampai di pintu toilet, seorang pria menyapa .

“Pak Afnan, apa kabar?”

Afnan hanya tersenyum. ”Baik, apa kita sebelumnya saling kenal?”

“Ohh Bapak lupa ya, baiklah saya ingatkan kembali, saya klien Pak Afnan, mungkin bapak lupa soalnya yang sekarang order buah adalah staf saya, sekarang saya liburan bersama keluarga, Bapak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status