Share

NASI TELAH MENJADI BUBUR

“Cepat lari! Biar aku hadang belatungnya.”

Terdengar teriakan dari makhluk tersebut dan kedua pria ikuti perintahnya. Mereka berlari tanpa henti hingga kehabisan tenaga dan jatuhpingsan.

•••¤•°•¤•••¤•°•¤•••

“Pak, udah enakan?” tanya seseorang menyapa Pak Wardoyo sesaat setelah siuman.

Pak Wardoyo mencoba mengamati sosok yang berdiam di pinggir ranjang. Dengan pandangan mata yang masih kabur, ia mencoba tersenyum. Kedua mata memidai keliling ruangan dan hanya ada tembok dan tirai berwarna putih.

“Aku ada di mana?” tanya pria berwajah bersih yang kini pucat pasi.

“Bapak ada di rumah sakit. Tenang dulu,” jawab sosok pria yang tak lain adalah Pak Brahim.

Pak Wardoyo merasa tangannya perih dan berat, ternyata selang infus sedang terpasang di lengan kiri.

“Kenapa aku di sini? Pak Sopir di mana?” tanya pria ini sembari melihat penampakan Pak Brahim yang semakin jelas.

“Maaf. Pak Sopir meninggal dunia tertabrak mobil,” jawab Pak Brahim dengan ekspresi sedih.

“Jenazahnya sudah dikuburkan oleh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status