Share

DITAKDIRKAN DISUKAI JIN

“Siapa yang menzalimi Mbak Dinda? Kami berusaha agar gak membahayakan orang lain,” sahut Bu Dokter bernada jengkel karena merasa tersinggung dengan perkataan Pak Kiai.

Seisi ruangan seketika menoleh heran ke arah Bu Dokter, sedang Pak Kiai hanya tersenyum penuh arti. Gito cepat tanggap dengan jetikkan jari tangan Pak Kiai, dia segera masuk lalu kembali membawa botol bekas sirup.

Ketiga wanita di hadapan mereka keheranan melihat yang dibawa Gito. Kedua pria tersebut segera melafazkan doa dan zikir. Mereka khusyuk melakukannya, hingga tiba-tiba terdengar suara lengkingan dari mulut Bu Dokter.

“Aach ....!”

Tubuh wanita berjas putih tersebut kejang sesaat lalu tanpa diduga melayang hingga hampir menyentuh plafon ruang tamu. Tak ada suara maupun gerakan dari Bu Dokter. Tubuh tersebut diam dan melayang bagai kapas.

“Astaghfirullah hal azhim!” teriak histeris Bu Teti bersama Bu Lastri.

“Bantu baca Al-Fatihah, Ibu-ibu,”saran Pak Kiai sembari mendongak melihat tubuh yang terlentang menghadap p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status