Share

ADA APA DENGAN BU LASTRI?

Waktu menjelang salat Isya, Dinda tak datang juga. Ia adalah gadis lugu yang tak pernah mau membeli ponsel, meski dari jerih payah sendiri. Kini, Bu Lastri hanya bisa mengandalkan komunikasi dengan pihak swalayan saja dan ternyata Dinda telah pulang dari jam 4 sore tadi.

“Ke mana Nduk Dinda, ya?” tanya Bu Lastri seraya mondar-mandir di teras panti. Kedua mata wanita ini tak lepas dari jalan raya yang berjarak 100 meter dari ia berdiri.

“Bu, biar saya cari ke ke tempat temannya,” usul perawat paling senior di panti tersebut.

“Oh, ya, Mbak. Minta tolong. Tau sendiri, adikmu itu sering syok. Moga aja, gak ada apa-apa. Ya Allah, lindungi dia,” timpal Bu Lastri seraya mengelus lengan Murti perlahan.

“Aamiin. Baiklah, saya pamit dulu, Bu.”

“Ati-ati di jalan, Mbak.”

Murti pun segera beranjak pergi dan kini tinggal Bu Lastri menatap kepergiaan sang anak asuh dengan motornya.

•••¤•°•¤•••

“Maaf, Nyonya. Saya harus segera pulang, udah sore,” ucap Dinda sembari bangkit dari sofa dalam ruang tamu d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status