Share

Kelinci Percobaan

PoV Nia

Ucok dan Bang Parlin pergi mencari Rahman, entah apa yang akan mereka lakukan pada lajang tua tersebut. Aku sebenarnya tidak heran, karena dari dulu sudah beredar gosip Rahman seperti itu. Aku jadi khawatir dengan Bang Parlin yang masih merasa bersalah. Takut emosinya tak stabil hingga melukai orang.

Aku juga sebenarnya merasa bersalah sekali, aku masih ingat ucapanku tersebut, akan tetapi aku kemudian sadar, semuanya itu sudah takdir Allah.

Kuambil HP, lalu menghubungi Bang Parlin.

"Bang, jangan hukum orang karena berpenyakit, kelainan menyimpang itu penyakit, bukan kejahatan," kataku kemudian.

"Iya, Dek, terima kasih sudah mengingatkan," jawab Bang Parlin.

"Kok berterima kasih, Bang?"

"Jadi Abang harus apa?"

Entahlah, aku juga tidak tahu harus bilang apa, akan tetapi ucapan terima kasih itu seakan menyindirku yang jarang berterima kasih, atau memang aku yang masih sensitif.

"Bang, sudah di mana?" tanyaku kemudian.

"Ini, kami sudah bertemu Rahman," kata Bang Parlin.

"In
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Noor Amilina Noor Hadi
sambungan.......
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
Benar.. kasihan si Udin, orang baik cuman ada kekurangan nya dan lugu, biarkan bang Ucok mengarahkan ke hal yg positif untuk nya
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Lanjut thoor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status