Share

Liku-liku Pengantin Baru

Karen ternyata ciut juga, dia pergi dengan kaki dihentakkan ke lantai, kupandangi dia sampai naik ke mobilnya jazz -nya.

"Maaf ya, Tan," kataku pada istri setelah Mobil Karen pergi.

"Kok Abang manggil Tan, macam kependekan Tante saja," jawab Tania.

"Mau manggil Nia, lidahku kelu, itu panggilan mamak," kataku.

"Bang, sepertinya kita harus bicara," kata Tania lagi seraya duduk di lantai.

"Ya, aku mendengarkan,"

"Saat bicara dengan ayah, ayahku yakin sekali Abang ini pria soleh, tapi saat pesta pun ada orang peluk Abang, bisa gak mikirin bagaimana perasaanku, bagaimana perasaan ayahku, ayahku imam mesjid sekaligus penghulu," kata Tania.

"Gini, Tan, orang datang meluk Abang kan, bukan Abang yang peluk dia, terus bukan Abang balas pelukannya, apa Abang salah?" kataku.

"Bukan itu masalahnya, Bang, berarti Abang itu biasa peluk orang kan, di tempat ramai saja peluk orang, apalagi di tempat sepi,"

"Inggaklah, Dek,"

"Aku sudah tahan diri semenjak acara resepsi itu, Bang,"

"Iya, Tan, iya,Dek,"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (22)
goodnovel comment avatar
carsun18106
insyaallah udin sdh di tempat yg tepat
goodnovel comment avatar
Hairunisa Rafa
kok aku kasian sama.udin
goodnovel comment avatar
Suhaila Kamal
hahaha... gimana cok serba salah gitu kan.... mau dgr kata istri atau mantan... tapi bagus tania... aku suka karekter tania... tegas... matang... dan pandai menjaga diri serta batas pergaulan .. moga2 tania nanti cocok sama mertua dan ipar...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status