Share

Sayang Menantu

Tak sanggup rasanya melihat Ucok di tahanan polisi, aku tak habis pikir bagaimana polisi bisa menahannya, padahal dia juga korban. Kata polisi ditangkap karena pengaduan masyarakat. Karena Ucok yang jadi perantara, Ucok yang bertemu dengan perwakilan masyarakat.

Kami berkumpul di rumah Ucok, membicarakan langkah yang akan diambil. Untuk minta bantuan saudara rasanya malu.

"Emangnya gak bisa Abang bikin sakit perut itu pelakunya?" Kataku kemudian. masih tak terima anakku di tahanan polisi.

"Gak bisa, Dek,"

"Kenapa?"

"Karena bukan milik kita yang dilarikannya," kata Bang Parlin.

"Bukan pula milik Ucok," sambung Bang Parlin lagi.

"Ada milik Bang Ucok," kata Tania tiba-tiba.

"Kok bisa ada?" tanyaku kemudian.

"Kata Bang Ucok fee dua persen belum dikasih," kata Tania lagi.

"Ooo," kulihat Bang Parlin, minta persetujuan lewati pandangan mata.

"Baiklah, Abang juga sedih Ucok ditahan polisi," kata Bang Parlin kemudian.

Keesokan harinya kami temui Ucok lagi.

"Ucok, kali ini Ayah dukung kau gu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Tempe
si parlin ini pun minta dicepuk, dia sendiri tak romantis, asik rara rara. lg mau bilang nia tak romantis. heh, nia mahu susah senang sama kau saja sudah bagus
goodnovel comment avatar
Tempe
jadi kalau dibelikan rumah, ah, mudah sgt gitu bg ucok. eh, di sini, yg lelaki, mahu kawen, harus sediakan mahar, hantarannya dan yg lain2 nya sendiri. keluarga itu biasanya dibantu dikit2. ye, kalau ada keluarga kaya, itu untung. ini si ucok, semua disediakan, jadi merasakan dunia itu mudah amat.
goodnovel comment avatar
Maini Subono
ayo bu nia bantu ucok
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status