Share

Kopi Racikan Menantu

"Apalah arti uang, Dek, kalau anak kita begini, mau terusir dari tempat tinggalnya," kata Bang Parlin lagi.

"Iya lah, terserah Abang, aku manut saja, kek mantu kita itu, nurut suami," kataku.

"Ish, Adek ini,"

"Kenapa, Bang?"

"Gak iklhas kali nampak,"

"Iklas lo, Bang,"

Akhirnya disepakati kami akan membeli rumah yang ditempati Ucok. Ini kusetujui karena sudah melakukan investigasi kecil-kecilan. Kutanya beberapa tetangga Ucok, melihat-lihat di g***e, memang harga rumah ini di bawah harga pasaran. Mereka jual murah mungkin biar cepat laku karena mau pindah ke luar negeri.

Bersama Tania, kami akhirnya pergi ke rumah pemilik rumah tersebut. Kami mau membicarakan harga dan surat-surat. Sampai di sana langsung disambut sepasang suami istri paruh baya.

"Kami sengaja tawarkan ke Ucok duluan, kami sengaja berikan harga miring, Karena aku suka Ucok, dia sangat sopan dan aktif di mesjid, aku ingin rumahku itu ada di tangan yang tepat," begitu kata pemilik rumah tersebut.

Akhirnya disepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
carsun18106
tau ah tambah enek sama bang parlin
goodnovel comment avatar
carsun18106
setuju banget sama mba tempe!!!!
goodnovel comment avatar
sekai
perempuan modelan tania ginih yg emang pantes nya buat bang ucok. d saat tertentu bs tegas dan konsisten. d lain waktu bs lemah lembut dan nurut. dan d saat darurat bs ambil langkah penyelamatan... hahaaa,,,, bahasa ku yaa Allah... gini amat yaa,, saking senengnya tau tania begini.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status