Share

Terbenam di Lumpur

Acara itu berjalan lancar, sampai jam enam baru selesai, dilanjutkan dengan salat Magrib berjamaah, baru makan malam bersama. Masing-masing makanannya hanya nasi kotak. Sebelum aku pulang, Pak Johan memberikan amplop padaku. Ketika kubuka isinya lima lembar uang merah. Ini pekerjaan yang mudah dan mengasikkan.

Saat aku tiba di kos, Wulan ternyata sudah pulang, Sersan Hasan juga ada di situ..

"Dari mana, Tet" tanya Wulan.

"Kerja," jawabku singkat.

"Kerja apaan? eh, ini ada sate, makan yuk," kata Wulan lagi.

"Udah makan aku, Wulan, kenyang kali, aku istirahat dulu ya," kataku kemudian, seraya masuk kamar, aku memang lelah sekali. Begitu aku rebahkan diri sudah terlelap.

Pagi harinya aku cepat bangun seperti biasa, akan tetapi aku terkejut saat keluar kamar, Sersan Hasan masih di situ, dia duduk di ruang tengah sambil main HP.

"Wulan!" aku berteriak.

Wulan lalu keluar dari kamarnya.

"Dia menginapnya di sini?" tanyaku lagi.

"Iya, Tet, tapi kami gak ngapa-ngapain kok?"

"Astaghfirulla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
sekai
yaahhh,, c sersan cuma nambahin panjang daftar halo dek aja. rusak sudah citra tentara kalo emang yg d bilang c wulan bener. tante kira c sersan ini bkl lurus kelakuannya. tp kan c wulan nya jg mau" aja, sihh. jd yaa syudah lahh, kau g perlu lg urus mereka. malah d bilang cemburu lg, kau nang.
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Semoga si wulan cepat menikah sama si tentara sebelum aib mereka berdua terbongkar...
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Baru tau,,, dimata ku image seorang tentara cukup baik, berbaur dengan masyarakat, ternyata ada juga tentara yang menghancurkan masa depan anak remaja,,, salut sama cerita kak author ini...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status