Share

Restu

Aku lalu duduk, semua mata seperti memandang ke arahku, aku merasa seperti terdakwa saja.

"Kami sudah bicara' dengan ayahmu, Cok, kami ceritakan semua. Tapi mereka ternyata tidak setuju, tapi mereka bilang terserah Ucok juga," kata Om Hermansyah.

"Jujur saja ya, kalau orang tuamu tidak setuju, Kami tidak akan memberikan adik kami untuk kau nikahi," kata seorang pria yang tadi memperkenalkan diri sebagai Abangnya Amanda.

"Jadi terserah kamu, Cok, mau lanjut atau tidak," Kata Om Hermansyah.

Aku terdiam sejenak, kulirik Amanda, dia justru menunduk. Jika ayah dan mamak tidak setuju, aku juga jadi ragu, karena kata orang restu orang tua itu sangat perlu.

"Maaf, aku mau bicara dulu dengan orang tuaku," kataku akhirnya.

Aku lalu pergi menjauh, terus ambil HP dan menghubungi hp ayah.

"Assalamualaikum, Ayah," salamku setelah sambungan telepon tersambung.

"Waalaikum salam,"

"Ayah sudah bicara' dengan Om Hernyet ya?" tanyaku langsung saja.

"Sudah, Om itu sudah ceritakan semua, juga tentang A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
sekai
butet aja bs bedain kondisi yg bang ucok sama c ustadz. bang ucok kalo nekad jd in c amanda istri, fix, bang ucok gila harta. pdhl bang ucok dr lahir termasuk yg makan pake sendok perak. c ustadz mah yaa krn dah nikah. jls hrs bertahan. ada sisi kewajiban dan tanggung jawab suami k istri.
goodnovel comment avatar
sekai
makin kesini makin kesana aja bang ucok ini.. bang ucok g sadar, skrng kebalik malah butet yg jagain bang ucok. butet yg malah sering nasehati abang nyaa... sbg lelaki, bang ucok sekali lg berpikir irasional. sedangkan butet lbh logis yg hrs nya gaya berpikir logis itu milik kaum adam. ckckck
goodnovel comment avatar
Rosi Mauliana
bagus tet, gembleng Abang mu terus biar balik ke jalur yg bener.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status