Share

19. Penghancur Hati

"Kami bersedia, Pak ..."

"Tentu saja kami senang dengan kegiatan seperti itu, Pak Kapolsek ..."

"Kami pasti akan menyambut kedatangan Ibu Kapolres dengan senang hati, Pak ..."

"Iya, Pak, kami sangat senang ..."

"Pokoknya kami emak-emak swmuanya, mendukung apapun kegiatan Pak Kapolsek ...!"

Beragam tanggapan yang positif cukup melegakan hati Tria, meskipun sosok yang diam-diam selalu ia curi pandang itu tetap saja lempeng, seolah tak terpengaruh sedikit pun oleh euphoria tersebut.

Dimata Tria, Senja adalah satu-satunya orang yang terlihat tidak memiliki antusiasme yang sama dengan ibu-ibu yang lain.

'Ada apa sih dengan dia? Jangankan emak-emak, bahkan para remaja dan bocah-bocah aja terlihat bersemangat ... Tapi dia malah melipat wajahnya kayak gitu ...'

Tria bergumam dalam hati, menyadari bahwa tak ada satu pun yang berubah dari sosok Pelangi Senja.

Wanita itu masih sama seperti enam bulan yang lalu, saat pertama kali Tria mengenalnya.

'Ternyata dia masih aja kaku, angkuh, gak suka se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status