Share

22. Dikedalaman Hati

Demi mengantarkan Senja dan Mpok Hindun pergi ke pasar tradisional sesuai tawarannya pada beberapa saat yang lalu, alih-alih memerintahkan salah satu anak buahnya, dalam sekejap Tria justru berubah pikiran dengan begitu mudah.

"Pak Kanit ..." panggil Tria seraya mendekati Stenly, yang kebetulan menjabat sebagai Kanit Sabhara di Polsek Beo.

Stenly yang kala itu sedang duduk sambil mengurai buntalan tali rafia untuk mengikat ujung tenda tambahan yang didirikan tepat disamping halaman masjid sontak mengangkat wajahnya.

"Siap, Ndan?" jawab Stenly dengan sigap, langsung berdiri begitu menyadari kehadiran Tria yang sudah berdiri tepat dihadapannya.

"Pak Kanit, boleh saya pinjam mobilnya sebentar? Saya gak enak pake mobil dinas karena saya mau mengantarkan Ibu Senja dan Mpok Hindun ke pasar, untuk berbelanja kebutuhan pada kegiatan besok ..." ucap Tria panjang lebar dan to the point, saat menguraikan maksud dan tujuannya yang hendak meminjam mobil pribadi milik anak buahnya itu.

"Siap, Ndan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status