Share

Part 47 Pinjaman Sejuta Tanpa Nota

Keduanya terkejut lalu saling lirik. Pria itu mengusap kepala Agam lalu memperbaiki posisinya di gendongannya. Tatapanku menuntut jawaban karena ia hendak mengajak Agam ikut serta dengannya.

Apa ini hanya trik yang sengaja dilakukannya sebelum membawa pergi putraku? Sengaja menyogokku dengan makanan enak, begitukah? Wajahnya yang bersahaja dan senyum tulusnya itu bisa saja hanya kepura-puraan.

"Pipis Ibu." Agam menjawab dan pria itu mengangguk.

Aku jadi malu sendiri seperti orang yang takut ditinggal. Suaraku tadi pasti cukup keras sampai beberapa orang menoleh. Aku benar-benar ingin kabur dari sini.

"Lanjutkan lagi, minumannya belum habis. Itu juga cemilannya tolong bantu dihabiskan. Tadi sengaja Agam sisihkan, katanya untuk ibunya juga. Boleh saya minta kembali, saya harus bayar makanan kita di kasir," ujarnya dan aku tersadar.

Kuulurkan dompetnya dari saku celanaku. Rasanya aku seperti tersengat listrik saat jarinya juga menyentuh jariku. Ada apa denganku?

"Tunggu di sini, jangan k
Rat!hka saja

Duh... orang baiknya tukang maksa

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kurnia Sari
Riswan kan ya Sugar Dady nya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status