Share

Part 56 Boleh Menghindar Tapi Jangan Lari

Suara denting sendok menjadi irama yang khas di ruangan ini. Di meja lain sudah tampak ramai karena memang sudah waktunya berbuka puasa. Sejak beberapa menit lalu, kami makan dengan diam.

Lama aku berpikir, menimbang beberapa hal, akhirnya kuputuskan untuk bertanya. Aku tidak ingin berada terlalu lama di sini. Aku belum sempat mengajak Agam bermain dan membeli robot yang diinginkannya.

"Pak Riswan, maaf, saya minta mau minta tolong keluar sebentar. Anda masih bisa menunggu beberapa menit, 'kan?" Aku menunggu anggukannya.

"Mau ke toilet?" tebaknya.

Aku menggeleng dan beralasan ingin membeli sesuatu sebelum kehabisan. Pria itu menatapku sejenak lalu menggeleng. "Tidak perlu ke ATM."

Aku terhenyak dengan mata membelalak. Apakah dia dukun yang punya ilmu membaca pikiran orang lain?

Sekali lagi ia mengulum senyum. "Kamu benar-benar ingin bayar hutang?"

"Saya tidak bisa tenang kalau tidak bayar hutang!" jawabku tegas agar ia paham maksudku.

Ia kemudian mengulurkan ponselnya. "Ketik saja no
Rat!hka saja

Harus jawab apa nih?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status