Share

terkejut

Sekarang di sinilah kami berdiri, berbaris di depan rumah Haifa sambil tetap memegang kotak seserahan yang ada di kedua tanganku. Erwin yang tetap merasa tidak senang dengan apa yang terjadi tetap gigih mendekat dan mempengaruhiku.

"Bunda, bunda yakin?"

"Ya."

"Aku kita cegah ini terjadi."

"Terlambat untuk mengharap keajaiban," jawabku sambil tersenyum tipis.

"Tapi kemungkinan tetap ada."

"Semoga saja, tapi ... wanita itu sudah terlanjur mengaku ditiduri, terlambat untuk memperbaiki."

"Apakah dia mengaku hamil pada nenek?"

"Kuyakin dia mengatakan bahwa ada kemungkinan dia mengandung anak Mas Hamdan pada Ibu Syaimah," jawabku.

"Halunya ketinggian," gumam Erwin, "aku masih gak yakin, Bapak Hamdan akan melakukan hal bodoh."

"Siapa yang mengira bahwa kejadian semacam ini akan terjadi, sudahlah, kembalilah ke belakang ayahmu dan dukung dia. Kita harus bersikap baik," jawabku sambil mendorong anakku agar kembali ke barisan belakang.

"Astaga, aku tidak percaya dengan ini ...."

*

Duduklah kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status