Share

seperti

Seperti yang kuduga, Ibu mertua mengadu pada suamiku, aku yang kebetulan melewati ruang kerja pribadi Mas Hamdan mendengar ibu mertua melaporkan perbuatanku pagi tadi. Pintu yang tertutup, tak membuatku terhalang untuk menyimak apa saja percakapan mereka.

"Dia sudah mulai keterlaluan," desis ibu mertua.

"Keterlaluan gimana Bu?"

"Dia mulai mengancamku, dia mulai berani menunjukkan perlawanan hanya karena aku menyetujui pernikahanmu dengan Haifa."

"Seorang wanita mungkin wajar merasa cemburu, tolong maafkan dia."

"Tidak bisa, harusnya dia yang lebih muda yang minta maaf pada Ibu, jangan keterlaluan macam itu. Tanpa restu dariku, kalian tak akan bisa menikah," jawabnya sengit.

"Aku akan bicara pada Yanti."

"Beraninya ia bilang bahwa aku pilih kasih, kuberikan anakku padanya, kuberikan kasih sayang, tempat tinggal dan tak pernah membedakan perlakuanku pada anak anaknya, beraninya dia memprotes keputusan yang kubuat."

"Baiklah, tenanglah Bu, kalau itu marah marah begini situasi akan memana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status