Share

Contemplate

Aina terbangun pukul lima karena dering alarm dari ponselnya mengganggu tidur pulasnya. Tangannya terulur ke nakas untuk mematikan alarm, kemudian dia meregangkan tubuh sambil menguap panjang. Saat menoleh ke samping, dia agak terkejut melihat Dipta masih terlelap di tempat. Aina mengernyit. Tidak biasanya Dipta seperti itu. 

Biasanya, sebelum subuh Dipta selalu bangun untuk kemudian berangkat ke masjid. Namun, lelaki itu sekarang masih bergelung dalam selimut. Ragu-ragu, Aina menyentuh kening Dipta. Panas. Dia demam?

Ingatan Aina seketika memutar adegan tadi malam, sebelum tidur. Di mana Dipta yang mengira dirinya telah terlelap memeluk tubuhnya dari belakang dan menggumamkan kata maaf berkali-kali sembari mengelus-elus perutnya pelan. Lelaki itu juga mengatakan alasan dia terlambat menjemput Aina kemarin. Dia bilang tubuhnya terasa tidak enak, lalu saat berniat istirahat dengan rebahan sebentar di masjid, dia justru ketiduran.

Seketika rasa bersalah me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status