Share

Decision

Hujan turun dengan derasnya membasahi pelataran rumah sakit beserta segala yang tak ternaungi apa pun di luar sana. Aina menatap sendu ke luar kaca jendela yang mulai memburam. Bayangan tetes air yang semakin menderas bak tirai yang menutupinya. Udara terasa semakin dingin, Aina mendekap tubuhnya sendiri dengan kedua tangan.

Dipta yang baru saja selesai memeriksa pasien masuk ke kamar Aina, masih dengan mengenakan jas dokternya. Dia masuk, lalu duduk di kursi samping tempat tidur Aina. Wanita itu sontak tersentak kaget karena dia masih terlena dalam lamunan saat lelaki yang tengah tersenyum ke arahnya itu memasuki kamar.

"Kamu pasti sedang melamun." Dipta membelai lembut kepala Aina yang tertutup jilbab.

"Kamu yang masuk tidak mengucapkan salam," sanggah Aina, membuang muka.

Dipta terkekeh. "Iya, maafkan aku. Assalamualaikum."

"Waalaikumussalaam," ketusnya. Membuat tawa Dipta semakin keras.

Aina mengalihkan pandang ke arah suaminya. Mengamat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status