Share

Bab 24

"Sabar, banyak berdoa kepada Allah. Semoga semuanya baik-baik aja," kata Zuhal membesarkan hati lelaki itu.

"Bapak sudah siapkan mobil kalau misalnya istri kamu butuh dibawa ke rumah sakit," kata Pak RT.

Setelah Pak RT berkata begitu, wajah Dirga tiba-tiba muram. Terungkaplah kenapa istrinya memilih melahirkan di desa daripada di kota.

"Sebenarnya saya mau istri saya melahirkan di kota, Pak. Tapi Ibu saya bilang melahirkan di rumah aja, uangnya nggak ada," sahut Dirga sambil melirik ke pintu. Seperti cemas kalau-kalau ada yang mendengar perkataannya.

"Ibu kamu mana?" tanya Pak RT.

"Entah tadi keluar sampai sekarang belum pulang," kata Dirga.

Pak RT mendesah, biasalah alasan klasik warga kampung sini apalagi kalau bukan karena keterbatasan uang. Mayoritas mereka hanya petani yang menggarap sawah atau kebun, kebanyakan bukan milik sendiri pula. Beberapa warga memang sangat jarang memegang uang sama sekali, untuk makan sehari-hari m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status