Share

LXVIII : BERHARAP YANG TERBAIK

"Ketika manusia sudah berusaha, maka sisanya hanya tinggal pasrah, dan berdo'a. Agar Tuhan mau memberi yang terbaik menurut versinya."

***

"Lho anda kan, calon istri kakak saya, kan? Asla Wardhana, bukan?"

Perempuan itu tampak serius, terlihat cantik dengan rambut yang digelung ke belakang. Wajahnya tanpa polesan, namun terlihat begitu mulus, dan bersih persis seperti istrinya. Ia terlihat begitu lelah, tapi profesional dengan jaket putih dokternya yang khas. Jarinya yang lentik memegang sebuah pulpen, menuliskan sesuatu di buku agendanya ketika Biru datang menghampiri.

Asla Kamilia Wardhana mengangguk. Lalu berdiri, dan tersenyum begitu profesional pada Biru. Ia mengulurkan tangannya untuk berjabatan. Biru pun segera meraih uluran itu, dan menjabatnya sebentar.

"Silahkan duduk," ucap Asla pada Biru yang langsung mengambil satu kursi untuk ia duduki. Asla kemudian menyerahkan menu di kafe rumah sakit itu, dan menawarkannya pada Biru. Ia kemudian bertanya basa-basi, "mau minum ses
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status