Share

XXVII : TAWARAN SPONTAN

"Seseorang yang memegang tanganmu, dan berjanji membahagiakanmu, belum tentu menjadi yang paling akhir. Namun, seseorang yang menawarkanmu hidup bersama, bisa jadi adalah pilihan terakhir."

***

"Penjualan kayu kita mengalami peningkatan yang signifikan, Bang."

Grafik mungkin tak bisa berbicara, namun mampu menjelaskan sebuah kerja keras. Senyum yang tak penuh, tetapi puas adalah gambaran nyata sebuah bahagia yang tak berkoar-koar. Djati menatap, menghembus sorak sorai dalam hatinya yang kini ramai oleh sebuah hasil yang Bernardio tampakkan padanya. Ia yakin, usahanya akan besar, meskipun terjal menghadang.

Djati menaruh kembali grafik itu di atas meja. Ia menatap tangan kanannya dengan bangga. Ada sebuah rasa tak terjelaskan, namun Dio tahu bosnya sedang berterima kasih. Ini adalah salah satu kehebatan pria itu, mengerti balas budi, tanpa lihat posisi.

"Kamu yang paling luar biasa dalam membesarkan perusahaan ini. Tanpa kamu saya enggak bisa apa-apa. Terima kasih, Dio," ucap Djati sam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status