Share

Fitnah

Sultan—penjinak bom senior itu merasa khawatir mengapa Naima dan Rizki belum juga pulang. Padahal sebentar lagi sudah memasuki jam haram berada di luar bagi wanita dan anak-anak. Kata istrinya tadi hanya sebentar keluar mencari barang yang dibutuhan.

Ternyata sebentar itu memakan waktu setengah jam lebih juga. Ingin mencari tapi ada tiga anak lain pula yang harus dijaga Sultan di rumah. Lelaki yang menggunakan alat bantu dengar itu sudah mengirim pesan, tapi tidak ada yang membalas.

“Ke mana perginya ibu dan anak ini?” Sultan melirik jam di dinding, sepuluh menit lagi jam malam dan patroli akan dimulai.

Naima membeli banyak barang untuk kebutuhan selama satu minggu. Dia tahu perintah jam malam sangat serius, hingga untuk ke depannya tak mau sering-sering ke luar rumah. Namun, ia kalap dalam berbelanja dan kesulitan membawa barang. Untungnya, Rizki sudah jauh lebih kuat fisiknya sejak ditempa habis-habisan oleh gurunya.

“Ibu biar aku saja yang bawa.” Sultan mengambil belanjaan Naima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status