Share

Hamparan Pasir

Yang pertama kali dilakukan Dayyan ketika sampai ke rumah yaitu, menelepon salah satu kenalannya. Ia meminta temannya datang ke rumah dan membawa lagi jenis-jenis senjata sesuai yang ia butuhkan. Sore itu Bhani tidak latihan, jadi anak lelaki Dayyan bisa memperhatikan dengan baik ragam senjata yang dibawa oleh teman ayahnya.

“Ini untuk apa, Ayah?” tanya Bhani.

“Untuk menembak dari jarak jauh,” jawab Dayyan ketika anaknya melihat senapan laras panjang khusus untuk sniper. Lelaki bermata abu-abu itu dulunya penembak jitu sebelum diangkat menjadi kapten dan sampai sekarang kemampuannya tidak memudar.

“Jangan asal pegang, nanti pelatuknya bisa tertarik!” tegur teman Dayyan pada Bhani.

Sepertinya anak itu sudah memiliki ketertarikan sejak dini. Bagaimana tidak, darah militer mengalir deras pada dirinya. Ditambah telah mendapat latihan yang keras oleh Nuwa hingga tak cengeng lagi.

“Bhani, kau temani adikmu dulu. Saat umurmu sudah cukup akan Ayah ajarkan semua benda-benda ini. Sekarang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status