Share

Bunga Lotus

“Benar, kan, kau terkenal,” ujar Padma.

“Datang lima lagi, aku kasih gelas cantik satu-satu.” Wanita bermata besar itu menyeruput es kopinya sampai habis. Sudah gelas kedua, nanti akan ada ketiga, keempat, kelima, keenam, sampai kembung perutnya.

“Bicara masalah artis. Sudah lama Negeri Syam ini kosong dari tokoh terkenal. Saat aku masih kecil dan baru tiba di sini, waktu itu sangat melegenda nama Ukhti Maira yang membabat habis koruptor sampai jadi miskin seperti gelandangan.” Padma bercerita sambil menggelengkan kepalanya.

“Tapi di sini hebat, ya, tidak ada pengemis dan gelandangan. Bahkan pemungut barang-barang bekas pun memakai seragam, aku tebak mereka pasti bergaji,” ujar Nuwa sambil makan dada ayam. Semua bagian dia gigit tinggal kepala yang belum.

“Nah itu dia, sejak Maira berhasil mengungkapkan kasus korupsi terbesar sejagad raya Negeri Syam ini, sisa harta yang disembunyikan oleh gubernur dan hakim siapa dulu namanya, aku lupa, jadi harta mereka dipakai untuk membangun n
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status