Share

Gejolak Anak Muda

Kelas berlangsung sangat sunyi dan sepi. Sejak masuk tadi Dayyan hanya meminta para siswi membaca halaman lanjutan saja. Iya, kelas memang tenang tapi tidak dengan hati lelaki bermata abu-abu itu. Setiap pergerakan Nuwa kini menjadi salah di matanya, tapi dia tidak berani menegur, takut kelepasan dan jujur di depan banyak orang.

‘Kenapa dia, ya, hening sekali hari ini?’ tanya Nuwa dalam hati. Terkadang ia melihat lelaki itu melirik ke arahnya. Namun, segera memalingkan pandangan.

‘Apakah aku salah pakai baju hari ini, atau aku tak usah pakai baju saja, ahahaha, astaghfirullahhaladzim.’ Ngucap Nuwa dalan hatinya.

Lalu ia tak sengaja menjatuhkan kitabnya yang tebal. Biasanya apa pun yang wanita Suku Mui itu lakukan selalu saja salah di mata Syeikh killer tersebut, sampai naik emosi Nuwa setiap hari. Namun, hari ini benar-benar tenang suasana.

“Tumben tak marah-marah beliau, biasanya jangankan aku menjatuhkan kitab. Bernapas saja aku salah,” gumam wanita itu perlahan.

Iseng, Nuwa ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status