Share

Hukuman Setimpal 2

Feme berjalan ke dapur. Ia muntah karena memang karena penyakitnya. Air dari perut yang berwarna kuning dan pahit memenuhi tempat cuci piring. Mata-mata itu menepuk pundak Feme agar napasnya lebih lega. Kemudian dari balik lengan baju yang dilapisi sarung tangan, ia mengeluarkan sebuah jarum besi tipis dan beracun.

“Nyonya, setelah ini kau akan tidur dengan tenang selama-lamanya. Selamat tinggal,” ujar mata-mata itu.

Feme yang memang lemah dari dulu tidak bisa melawan ketika jarum tersebut menancap di lehernya. Lalu mata-mata itu memakai khimar juga cadar. Ia meninggalkan Feme yang terkulai lemas di dapur. Perlahan-lahan mata indah itu tertutup dan Feme tidak mengembuskan napas lagi.

***

Maira membawa jasad Feme ke kantor polisi untuk diotopsi lebih lanjut dan dicari apa penyebab kematiannya. Albhani dan Sabhira akan tinggal sampai ayahnya sembuh di rumah Gulaisha. Tentu Maira akan menjenguk mereka juga.

“Ya Allah, seakan-akan masalah tidak ada habisnya.” Maira menarik napas panja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status