Share

Permintaan Seorang Kakak 2

“Tuan, ini binatang peliharaanmu? Dia mengamuk di tengah kota. Aku berusaha menenangkan dan aku antar dia pulang.” Nuwa menyerahkan tali kekang pada salah satu lelaki.

“Kau yang menenangkannya?” tanya mereka.

“Iya, kenapa?”

“Ini kuda paling liar dan sulit diatur, bagaimana bisa?”

“Bukan liar, terlalu banyak tekanan, karena itu dia stress. Kuda juga punya perasan, Tuan. Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu.” Nuwa ingin pergi ketika sudah menyerahkan tali kekang itu. Namun, binatang berwarna hitam itu mengikutinya dari belakang.

“Aku pendatang di sini, aku belum punya rumah. Ini tempatmu tinggal, kau di sini saja, ya.” Nuwa mendorong kuda itu, lalu berbalik, tetapi masih diikuti. Kuda itu tidak mau ditinggalkan. Nuwa mengantarnya lagi.

“Sepertinya, dia jinak denganmu. Padahal dengan kami setiap hari harus dicambuk.”

“Ya itulah salahmu, Tuan, kenapa dicambuk. Kau dicambuk mau tidak?” Nuwa terbawa emosi.

“Kami jual saja dia padamu, bagaimana?”

“Aku tidak punya rumah, tak mungkin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status