Share

Bab 38: Jembatan Perselingkuhan Suami dan Sahabatku

“Kak, ini rumah sakit, tolong jangan ribut!” Perawat yang sedari tadi memantau Aisya berseru saat aku dan Ida terlibat cek cok.

Tengah malam buta, saat seluruh manusia seharusnya beristirahat dalam tenang, aku dan Ida malah adu mulut dan tangan. Hampir saja aku menamparnya, menarik selendang mahal atau mungkin menendang lututnya.

Di antara semua kata yang bisa diucapka, dia memilih kata sehina itu? Memangnya aku apa?

“Tolong kerja samanya atau saya panggil sekuriti!” ancamnya lagi sembari membelalakkan mata pada kami berdua.

Jelas-jelas di dalam ruang inap tersebut ada Aisya yang sedang sakit. Sungguh sulit membuatnya tidur dan makan, lalu setelah semua itu berhasil dilakukan aku dan Ida malah hampir membangunkannya.

Seketika aku mundur. Mencoba mengalah lebih dulu sebelum semuanya terlambat. Ida juga melakukan hal yang sama dengan berpaling dariku dan lan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status