Share

Istri yang tak di anggap

Dania menatap kedua orang di depannya. Selama 5 tahun, dan baru kali ini mertuanya mengajaknya makan bersama. Bukankah ini pertanda baik? Apalagi selama ini sikap Ibu mertuanya tak menunjukkan sikap bersahabat.

“Jadi, Papa kenapa tak ikut, Ma?” tanya Dania.

Ratri memandang mertuanya malas, berbeda dengan Mayra yang lebih banyak diam. Wanita itu tahu alasan Ibunya mengajak menantunya makan.

“Kerja.” Ratri menjawab singkat.

Dania mengembuskan napas. Sabar. Ia yakin jika suatu saat Ratri akan membuka hati untuknya. Apalagi kini ia tengah mengandung anak kedua Mahesa.

“Bagaimana keadaanmu?” tanya Mayra.

“Sudah lebih baik dari sebelumnya, Kak. Dia sudah 5 bulan.” Jawab Dania mengelus lembut perutnya yang mulai membuncit.

Mayra, walaupun tak begitu menyukainya, tapi tak seperti mertuanya yang terang-terangan menunjukkan sikap tak sukanya.

“Apa kamu yakin itu anak Mahesa?” Tanya Ratri acuh. Tangannya tetap memasukkan makanan ke dalam mulut dan tak menghiraukan wajah pias Dania.

“Maksud Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status