Share

BAB 16

“Mahesa akhirnya bangun.”

Dengan napasnya yang terengah-engah, Arjuna yang berlari dari lobi menuju lantai lima puluh dua, lantas masuk ke dalam ruangan Yudhistira. Di sana ketiga sahabatnya tengah bercengkrama bersama.

“Lo serius?” tanya Bayusuta memastikan.

Arjuna mengangguk. “Keajaiban banget. Gue sampai ampek waktu lihat alat bantu kehidupan Mahesa dilepas dan Sasi menangis di ruang rawatnya. Dan tiba-tiba si Anak Singa itu bangun. Asli, gue sampai merinding, Nyet.”

“Maksud lo apaan?” tanya Yudhistira tampak heran. "Duduk lo!"

Arjuna lantas menarik kursi yang ada di depan meja, lalu duduk di sana. Tatapannya masih sedikit tak percaya dengan apa yang dilihatnya tadi.

“Rama sempat bilang sama gue kalau harapan hidup Mahesa nggak ada dua puluh persen. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menyerah. Tapi tadi, Mahesa benar-benar bangun. Sumpah! Gue masih nggak percaya aja gitu.”

“Jadi Mahesa sekarang udah sadar dari koma?” sahut Antasena bertanya.

Arjuna mengangguk. “Dia bangun sete
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status