Share

Bab 22. Rencana Sang Tante

"Astin, cepat ikut aku!"

"Tante, ada apa?" tanya Astin pura-pura tidak mengerti maksud Yoselin memintanya pulang.

Kedatangan Astin di rumah besar dengan dinding dan pintu pagar yang menjulang tinggi dan juga kokoh langsung disambut hangat dan senang oleh seorang wanita cantik berambut pirang. Seperti akan memberikan kejutan yang membahagiakan, wanita itu langsung menyusupkan tangan rampingnya pada lengan Astin dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Tante." Astin bersungut-sungut.

"Kali ini kamu tidak boleh membantah lagi. Aku sudah memberimu waktu cukup lama," ucap wanita itu sedikit memberi wajah dan nada galak.

"Aku bukan ingin membantah, tapi-"

"Tapi, apa?" Sekali lagi Yoselin memberi tatapan lebih galak. "Tujuanmu, bisa kamu lakukan sembari jalan," sambung Yoselin.

Astin menghirup napas panjang, lalu mengeluarkan secara perlahan. Dia tidak akan pernah bisa marah pada wanita yang telah menjaga dan membesarkannya. Bagaimanapun Yoselin adalah satu-satuny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status