Share

168. Untungnya

Siapa bilang melupakan seseorang itu mudah?

Terlebih orang itu adalah Viana. Wanita yang pernah jadi belahan jiwaku. Orang yang membuatku bergerak punya perasaan suka lagi.

Banyak yang sudah kutitipkan pada Viana. Hatiku, nalarku, napasku, segalanya. Sekarang aku harus memutuskan semuanya. Menghilangkan lagi seperti saat pada Lhasa dulu.

Hari-hariku setelah itu tidak ada yang berjalan mulus. Selalu ada sekelibat bayangan Viana. Selalu ada gema suara Viana di belakang kepalaku, atau di mimpiku. Berulang kali aku menepisnya, membedakan mana anganku, mana kenyataan.

Viana muncul dimana-mana. Lebih sering, bahkan saat berbincang dengan Bibi atau Paman. Mereka bertanya apa yang akan kulakukan ke depannya. Aku sendiri tak tahu jawabannya. Hanya menunduk dan bersikap pengecut.

“Bibi masih menyimpan ijazahmu juga sertifikat-sertifikat zaman kuliahmu dulu. Kali saja kamu butuh itu untuk melamar pekerjaan,” seru Bibi.

Itu kode agar aku mul

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status