Share

Cerita dibalik luka lebam

Navisha membuka, lalu menutup mulutnya dengan ragu. Begitu saja terus sampai beberapa saat. Saking syoknya, ia sampai bingung harus berucap apa pada kegilaan William.

Pria ini gila. Sungguh! Bagaimana bisa dia melakukan ini? Padahal Navisha kan hanya ....

"Will, kamu--"

"Sshhtt ..."

Huft ... Navisha membuang nafas panjang akhirnya, saat melihat William meringis kesakitan sambil memegang perutnya. Pria pemilik rahang tegas itu memang terlihat kesakitan sekali saat ini.

"Sudahlah, kita bicarakan nanti. Ayo masuk dulu." Navisha pun memutuskan mengabaikan kegilaan William. Karena memang kondisi pria itu lebih penting saat ini.

"Tapi ... kamu sekarang sudah mau kan, menikah denganku."

Tuhan ... pria ini benar-benar, ya?

"Kita bahas itu nanti, Will. Sekarang ayo masuk. Aku bantu kamu obati lukamu."

"Tapi, Nav--"

"Will?" sergah Navisha gemas. "Kondisi kamu sekarang sedang begini, loh. Jangan bandel, bisa gak sih? Pernikahan kan bisa kita bicarakan nanti. Besok atau lusa gitu, loh. Pokoknya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sindy Septi
kurang bukti gimana lagi si will ke kamu nav masa masih gak percaya juga
goodnovel comment avatar
ararya elora
msk qm msh GK percaya sich Nav..sungguh terl-la-lu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status