Share

Mengintai si pengintai

"Mungkin faktor cuaca dan musim, Profesor." Zetranio menyahut dengan santai. Ia tidak ingin Haldarad cemas.

"Pasti lebih dari itu." Haldarad yakin.

Zetranio menaruh nampan di atas meja dan memindahkan cangkir teh serta camilannya dari sana.

"Minum dulu, Prof," ujarnya, duduk di seberang Haldarad.

"Dua hari lalu aku memerintahkan beberapa prajurit untuk mengecek laut timur dan barat laut, dan hasilnya sama. Nelayan yang kutanyai pun mengatakan hal serupa." Haldarad melanjutkan, mengambil cangkir teh di depannya dan menyesapnya sedikit.

Prajurit yang bertugas di daerah 4 mata angin melaporkan hal yang sama, tentulah pasti ada sesuatu. Dan Haldarad tidak bisa untuk tidak berpikir buruk karenanya.

Zetranio mengetuk-ketukkan jemari tangan kanannya di atas lutut kanan. Ia tampak berpikir dan berpikir.

"Kalau sudah begini, aku tidak bisa menyembunyikannya lagi," ujar Zetranio, bangkit dari duduknya. Ia mengambil sebuah berkas dokumen dengan sampul berwarna merah dan menaruhnya di meja depan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status