Siku kanan Valentina menyikut tulang iga Raditya sambil menggerutu kenapa masalah ini sampai terdengar ke Sofia yang notabene adalah mertuanya. Tidak hanya perempuan paruh baya itu tapi juga ibunya sendiri duduk di samping Sofia seperti menjadi hakim anggota persidangan kecil ini. Valentina perlu waktu lebih banyak untuk menebalkan telinganya saat dua mak-mak bersatu. Mungkin ocehan mertuanya Valentina akan tahan, tapi tidak dengan omelan ibunya sendiri yang bisa dari huruf A sampai Z tanpa memedulikan ada hujan dan panas.
Di sisi lain, kemarin Sofia kaget bukan main mendapat telepon dari Julia yang dianggap sudah menjadi mantan Raditya ternyata masih menjalin hubungan dengan putra tunggalnya. Untung saja perempuan paruh baya yang tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan itu tidak memiliki riwayat penyakit jantung ketika mendengar anaknya telah memberikan janji kepada Julia. Sebuah u
"Pathwaypenyakit sampai munculnya diagnosa keperawatan, bisa kamu jelasin?" tanya pembimbing ruangan rawat inap perempuan bernama Novi.Dibalik kacamata minus yang dikenakan dan tampang bak pelawak Soimah, Novi dikenal sebagaiclinicalinstructorpaling perfeksionis kedua setelah Bu Christina di ruang ICU anestesi. Tentunya jangan lupakan Bu Fero di UGD, dia juga perfeksionis dan kejam. Tadi Okin kena semprot Bu Novi karena tidak bisa menjawab salah satu pertanyaan terkait pohon masalah atau proses terjadinya penyakit sampai timbul diagnosa keperawatan. Padahal kasus yang diambilnya termasuk mudah yaitu tentang gagal ginjal akut. Alhasil, dia disuruh mengulangpre-conferencebesok plus menghafal cara penghitunganbalancecairan.
"Diajarin itu adeknya," sindir salah satu perawat kepada Valentina saat dia mengambil bak instrumen berisi beberapa macam injeksi untuk jadwal suntik siang. "Masa jadi ners ilmunya diambil sendiri."Si kampret ... kapan aku pelit ilmu!rutuk Valentina dalam hati."Kayak minggu kemaren ada tuh mahasiswa dari kampus lain, adeknya enggak diajarin injeksi malah didiemin buat cari muka," ejek perawat itu seakan Valentinalah yang punya dosa sebesar gunung."Kan bukan saya, Mbak," elak Valentina membela diri tak mau nama baik dan sucinya tercoreng karena ulah oknum dari kampus lain."Ih, enggak tahu ya, pokoknya ners kloter kemaren nyari gara-gara sama saya," kata perawat itu dengan nada ketus. "T
Dyas menjerit begitu air selokan kehitaman nan bau membasahi tubuh Valentina tanpa aba-aba. Apalagi hasilprint outmakalah dan brosur penyuluhan yang dikerjakan bersama-sama ikut terkena cipratan sampai terlihat mengenaskan. Sementara itu, perempuan berkulit eksotis yang sudah terbakar emosi melontarkan sumpah serapah yang tak pantas didengar apalagi snelli yang dikenakan masih melekat di tubuh rampingnya. Sialnya, dinding ruang mahasiswa yang terbuat dari kaca ini malah menambah keruh suasana hingga beberapa orang datang untuk melihat apa yang terjadi.Valentina yang merasa tidak tahu apa-apa menerjang tubuh Julia dan menggesekkan baju kotornya ke arah gadis tinggi itu hingga terjungkal membentur lantai sambil berseru, "Bangsatcok, aku enggak ero opo-opo setan!"(Aku enggak tahu a
"Bacot!" ketus Julia setelah digiring ke lorong dekat ruang pertemuan. "Bacot!" rutuknya lagi sambil menampar Raditya berharap wajah tampan itu akan rusak. Dia sudah tak mau tahu alasan yang diucapkan lelaki itu kepadanya. "Bilang aja kamu cuma memanfaatkan aku kan? Bangsat! Pembantu apanya! Haha ... goblok banget aku percaya gitu aja sama omongan kamu!""Bukan gitu, Julia!" kilah Raditya. "Aku menikahi dia karena mau tepati janji ke almarhum ayahnya Tina. Sumpah!""Janji? Terus gimana kamu mau tepati ucapanmu sendiri buat melamar aku, hah!" seru Julia lantas melepas cincin yang disematkan janji manis sebagai tanda ikatan cinta mereka. Dilempar benda keperakan itu ke arah sawah-sawah yang ada di depan parkiran karyawan. "Kamu bajingan, Dit!" tunjuknya ke dada lelaki itu.
Okin mengaduk mangkuk baksonya antara maju-mundur untuk mengatakan hal mencengangkan di balik skandal yang menyerang Valentina. Sebagai teman akrab sejak semester satu sekaligus tim selama pendidikan ners, ada dorongan dalam diri lelaki tambun berkacamata itu untuk melindungi Valentina. Jangan samakan perasaannya dengan pria lain karena ini murni sebatas teman yang tak rela Valentina dibuat bahan cemooh orang-orang. Terlebih mereka yang tak tahu kronologi malah menambah bumbu agar gosip dan skandal yang menyebar bak virus itu makin memanas.Pada akhirnya setelah gadis itu mulai tenang dari kegelisahan yang mengikat, Valentina menguak rahasia yang disembunyikan. Awalnya Okin dan Dyas tercengang bukan main lantaran Valentina terlalu pintar memendam status pernikahannya dengan sang residen tanpa tercium siapa pun. Dia baru mengerti mengapa Raditya bersikap kejam sejak Valentina
Karma? Mungkin lelaki yang tengah duduk termangu di ruang dokter PPDS akan membenarkan kata itu. Benar apa kata pepatah, seseorang akan terlihat begitu berharga ketika sudah kehilangannya. Bukan satu, melainkan dia kehilangan dua perempuan yang berarti di hati dan sekarang sangat terasa betapa dia memang serakah atas apa yang diinginkan sebelumnya. Dia menengadah, menatap langit-langit ruang tempatnya bekerja sekaligus mengistirahatkan diri lalu meraih ponsel dan kembali menaruhnya di atas meja tak menemukan jawaban atas keresahan yang mengurung hati.Sudah beberapa hari sejak peristiwa itu, baik Julia maupun Raditya sama-sama saling menjauh bagai orang asing. Raditya sudah berusaha untuk mendekati gadis yang sudah menjadi mantan kekasihnya sekadar meminta maaf atas apa yang selama ini diperbuat. Dia paham perasaan kecewa Julia padanya dan tahu bahwa kebohongan yang dilakuka
"Tin," panggil Okin selesai operan jaga di ruang mahasiswa. "Aku tadi ketemu Dokter Radit.""Terus?" Valentina menaikkan sebelah alisnya."Dia nyariin kamu tuh. Tanya ke aku di mana kamu sekarang," kata Okin membereskan buku-bukunya ke dalam tas. "Iya enggak aku jawab dong kalau inget kelakuannya sama kita.Aku balas juga 'tumben panggil istri bukan pembantu.' Lantas lelaki itu tertawa sampai perutnya bergoyang-goyang seperti sepiring puding."Mantap! Sekali-kali manusia kayak dia perlu dikasih pelajaran." Valentina menepuk-nepuk lengan kekarOkinbangga lalu menulis daftar kegiatan di logbook bersampul hijau muda berlogo kampus. "Oh iya, Kin, dia tanya ke kamu ngasih duit enggak?"
Keputusan terbesar akhirnya terpaksa dipilih demi keberlangsungan hidup gadis yang sudah tidak memiliki uang sepersen pun. Valentina membuka semua akses Raditya yang sempat diblokir setelah dua minggu lamanya. Kemudian menumpuk beberapa buku tugas, menata stetoskop lapangan berwarna toska, dan membuka laptop yang menampilkan sampul laporan kasus. Selanjutnya, dia memotret dan menulis caption status W******p yang sengaja ditujukan hanya kepada suaminya saja. Ini salah satu cara ampuh mencari perhatian kaum adam di saat perempuan gengsi ingin mengutarakan keinginan. Siapa tahu ada setan atau angin puting beliung ingin merasuki tubuh Raditya agar kembali menelepon atau mengirim pesan walau hanya bertanya 'sudah makan apa belum'. Dia menyunggingkan seulas senyum jahil membaca lagi caption yang terasa menjijikkan dan benar-benar bukan menunjukkan kepribadiannya. 'Lemes guys, belum ditelepon ayang'"Nah, mantap," ucap gadis itu terkikik.Menaruh kembali gawai android berlapis soft case abu-