Okin mengaduk mangkuk baksonya antara maju-mundur untuk mengatakan hal mencengangkan di balik skandal yang menyerang Valentina. Sebagai teman akrab sejak semester satu sekaligus tim selama pendidikan ners, ada dorongan dalam diri lelaki tambun berkacamata itu untuk melindungi Valentina. Jangan samakan perasaannya dengan pria lain karena ini murni sebatas teman yang tak rela Valentina dibuat bahan cemooh orang-orang. Terlebih mereka yang tak tahu kronologi malah menambah bumbu agar gosip dan skandal yang menyebar bak virus itu makin memanas.
Pada akhirnya setelah gadis itu mulai tenang dari kegelisahan yang mengikat, Valentina menguak rahasia yang disembunyikan. Awalnya Okin dan Dyas tercengang bukan main lantaran Valentina terlalu pintar memendam status pernikahannya dengan sang residen tanpa tercium siapa pun. Dia baru mengerti mengapa Raditya bersikap kejam sejak Valentina
Karma? Mungkin lelaki yang tengah duduk termangu di ruang dokter PPDS akan membenarkan kata itu. Benar apa kata pepatah, seseorang akan terlihat begitu berharga ketika sudah kehilangannya. Bukan satu, melainkan dia kehilangan dua perempuan yang berarti di hati dan sekarang sangat terasa betapa dia memang serakah atas apa yang diinginkan sebelumnya. Dia menengadah, menatap langit-langit ruang tempatnya bekerja sekaligus mengistirahatkan diri lalu meraih ponsel dan kembali menaruhnya di atas meja tak menemukan jawaban atas keresahan yang mengurung hati.Sudah beberapa hari sejak peristiwa itu, baik Julia maupun Raditya sama-sama saling menjauh bagai orang asing. Raditya sudah berusaha untuk mendekati gadis yang sudah menjadi mantan kekasihnya sekadar meminta maaf atas apa yang selama ini diperbuat. Dia paham perasaan kecewa Julia padanya dan tahu bahwa kebohongan yang dilakuka
"Tin," panggil Okin selesai operan jaga di ruang mahasiswa. "Aku tadi ketemu Dokter Radit.""Terus?" Valentina menaikkan sebelah alisnya."Dia nyariin kamu tuh. Tanya ke aku di mana kamu sekarang," kata Okin membereskan buku-bukunya ke dalam tas. "Iya enggak aku jawab dong kalau inget kelakuannya sama kita.Aku balas juga 'tumben panggil istri bukan pembantu.' Lantas lelaki itu tertawa sampai perutnya bergoyang-goyang seperti sepiring puding."Mantap! Sekali-kali manusia kayak dia perlu dikasih pelajaran." Valentina menepuk-nepuk lengan kekarOkinbangga lalu menulis daftar kegiatan di logbook bersampul hijau muda berlogo kampus. "Oh iya, Kin, dia tanya ke kamu ngasih duit enggak?"
Keputusan terbesar akhirnya terpaksa dipilih demi keberlangsungan hidup gadis yang sudah tidak memiliki uang sepersen pun. Valentina membuka semua akses Raditya yang sempat diblokir setelah dua minggu lamanya. Kemudian menumpuk beberapa buku tugas, menata stetoskop lapangan berwarna toska, dan membuka laptop yang menampilkan sampul laporan kasus. Selanjutnya, dia memotret dan menulis caption status W******p yang sengaja ditujukan hanya kepada suaminya saja. Ini salah satu cara ampuh mencari perhatian kaum adam di saat perempuan gengsi ingin mengutarakan keinginan. Siapa tahu ada setan atau angin puting beliung ingin merasuki tubuh Raditya agar kembali menelepon atau mengirim pesan walau hanya bertanya 'sudah makan apa belum'. Dia menyunggingkan seulas senyum jahil membaca lagi caption yang terasa menjijikkan dan benar-benar bukan menunjukkan kepribadiannya. 'Lemes guys, belum ditelepon ayang'"Nah, mantap," ucap gadis itu terkikik.Menaruh kembali gawai android berlapis soft case abu-
"Hei ... warga +62 yang merana karena cinta ..." sapa Valentina begitu masuk ke ruang mahasiswa sebelum ujian praktik di mana Okin dan Dyas tengah berdiskusi. Gadis yang kelihatan ceria itu menaruh sekantung plastik di atas meja yang berisi tiga kotak bubur ayam Priangan serta tiga botol air mineral. "Aku bawain nih makanan sebelum kita ujian.""Ada yang ... uhuk balikan," goda Okin pura-pura terbatuk menaik-turunkan alisnya kepada Dyas. "Pajak jadian dong.""Kalau dia ada duit, berarti sumber mata uangnyasudekat," timpal Dyas terbahak-bahak. "Minim pizza seloyang lah atau--""Lambemu!" sembur Valentinakepada dua teman laknatnya. "Aku harus hemat, bulan depan udah stase gerontik kan? Kata kelompok lain, stase itu banyak ngelua
ASU : udh pulang?Istriku : tumben tanya. Tadi mukaku kusut kok enggak ditanyain?Nilaikujelek loh,Dit!ASU : y udh.Siapa yang tidak mendelik membaca isi pesan Raditya yang terkesan kaku itu? Benarkah sang residen jatuh hati pada Valentina? Kalau benar, kenapa sikapnya masih sedingin alaska? Apa setan yang merasuki jiwa Raditya sudah bosan dan angkat tangan akibat sikap Valentina?Gadis itu menggeleng cepat menepis anggapan tersebut. Dia merasa sudah menjadi istri yang baik, tidak bar-bar, juga mau membersihkan rumah. Lantas, apalagi yang diminta Raditya?"Apa dia denger aku dapet
"Maaf, Bu, tadi ban saya mogok eh bocor," tukas Valentina berbohong seraya memilin kancing jas praktik, tertunduk tak berani bertemu pandang dengan perawat jaga tengah menghardiknya akibat keterlambatan. Untuk saat ini alasan paling logis adalah ban bocor dan motor mogok kan? Sebenarnya bisa jadi dia berkata terjebak macet, tapi kemungkinan besar kalau alasan itu tidak bakal diterima. Apalagi di atas jam tujuh, jalanan sudah mulai normal. Mana mungkin Valentina berkata jujur kalau dirinya nyaris bercinta dengan Raditya.Bisa menimbulkan kegaduhan nanti, Raditya melepas keperjakaan setelah 30 tahun bersamabocil.Tidak! Valentina akan menyimpan rapat-rapat urusan rumah tangga memalukan satu itu. Namun, keterlambatannya hari ini tidak bisa ditolerir sebagai anak magang yang wajib berkelakuan baik
"Valentina!"Anjir! Apalagi ini?Suara itu seketika menghentikan langkah kaki Valentina sewaktu menyusuri lorong ke laboratorium untuk mengantarsampledarah. Lantai abu-abu tempatnya berpijak saat ini malah berpihak kepada si pemanggil dan tidak mengizinkan Valentina berpindah barang semeter pun. Sial sungguh sial, kenapa hari ini orang-orang sangat sensitif padanya? Namun, otaknya justru memaksa Valentina memutar tubuh menilik suara yang sudah lama tidak didengar.Gadis dengan harnet di rambut itu tercengang bukan main. Jikalau bisa, bola matanya sedari tadi sudah menggelinding dan bersembunyi di balik pohon mangga. Napasnya saja mendadak naik-turun tak berirama seakan udara di sekitar terisap kuat oleh mesin raksasa. Hati Valentina me
"Gimana?" tanya Valentina sembari memegang spatula dan mencelang ke arah Raditya. "Enak kan?"Raditya terbatuk-batuk, nyaris tersedak menatap istrinya tengah meminta pendapat namun terkesan ingin menggebuk. Segera dia meneguk segelas air di sisi kanan sampai habis dan mengambil napas sebanyak-banyaknya. Kemudian merebut spatula yang cukup keras bila terkena kepala seraya berkata, "Enak kok enak. Kamu udah bisa bedain garam sama gula. Semuanyaperfect."Mulanya Raditya agak trauma melihat hasil masakan sang istri mengingat bekal yang dibawakan dulu sangat asin. Tidak terlalu berekspektasi tinggi, Raditya mencicip sedikit nasi dan ayam saus inggris buatan Valentina. Tak disangka-sangka kombinasi kecap inggris, kecap asin, saus tiram, hingga minyak wijen seimbang. Tidak terlalu pekat juga tidak terlalu encer. Radit