Share

Bab 45

"Nanti pulangnya tunggu aku dulu ya," titah Raditya ketika sampai di area parkir mobil RSJ Menur. "Semangat Ayang, cium dulu." Dia memajukan bibir untuk menerima ciuman pagi sebelum berpisah dengan istri kecilnya.

Valentina menepuk pelan bibir Raditya. "Dilihat orang. Kamu lama-lama kok jadi om-om mesum sih!"

"Namanya juga sama istri sendiri." Raditya terkekeh namun beberapa saat rasa mual kembali datang. 

Buru-buru dia mengambil kantong plastik dari boks kecil di sisi kiri untuk menampung ludah atau muntahannya. Sial! Lagi-lagi tidak ada yang keluar dari perut melainkan gelombang tak mengenakkan merangkak ke kerongkongan. Dia melirik Valentina sinis masih kesal sensasi itu masih mengaduk-aduk lambungnya dan belum reda juga. Malah pagi tadi, Raditya terpaksa mengakh

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status