Share

S3 Bab 28C Jangan Menyesal

Bab 28C

"Saya Aryo. Rumah Bapak di mana? Biar nanti saya antar pulang."

"Tidak perlu, Nak. Saya hanya butuh istirahat sebentar saja. Saya masih kuat," tolaknya. Aryo hanya mengedikkan bahu mencari cara membujuknya.

"Bapak."

"Panggil saja Pak Rusdi."

"Oh ya Pak Rusdi kerja di sini?"

"Iya."

"Maaf, kalau boleh tahu kerja apa?" Aryo sebenarnya hanya berbasa-basi tanya. Kalau dilihat dari pakaian yang dikenakan Pak Rusdi pastinya bukan staf kantor KAI.

"Serabutan, Nak. Kadang bersih-bersih, juga bantu angkat-angkat barang penumpang."

"Porter?" sahut Aryo penuh empati. Seusia Pak Rusdi masih giat bekerja penuh tenaga fisik adalah hal luar biasa baginya. Apalagi beliau kerja kasar, beda jauh dengan papanya yang duduk-duduk di kantor memutar otak.

"Ya, begitulah."

"Punya putra?"

"Anak saya kuliah. Istri saya seorang penjahit baju borongan."

Entah kenapa hati Aryo mengembang mengetahui seorang Bapak bekerja keras seperti itu bisa menguliahkan anaknya.

"Kuliah di mana, Pak?"

"Di Bandung."

"Oya?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status