Share

32. Dani Korban Salah Sasaran

Tampak Bu Ira sudah berdiri di depan pintu sambil memegang piring yang berisi beberapa potong kue.

"Bu Ira, ada apa, Bu?" tanya Lintar bersikap ramah.

"Ini ada kue buat sarapan kamu," jawab Bu Ira tersenyum-senyum. "Kamu belum sarapan, 'kan?" tanya wanita paruh baya itu menambahkan.

"Belum, Bu. Saya kesiangan bangun," jawab Lintar.

"Tidak Salat Subuh dong?"

"Tidak, Bu. Saya kebablasan bangunnya," jawab Lintar cengengesan.

"Ha ... payah kamu!" hardik Bu Ira sambil menyerahkan makanan dalam piring plastik kepada Lintar. "Ini Ibu punya kue untuk kamu!"

"Ya, Allah, Ibu. Setiap hari saya selalu merepotkan Ibu," kata Lintar sembari meraih piring tersebut dari tangan wanita paruh baya yang merupakan tetangga dekatnya itu.

Bu Ira selama ini sudah menganggap Lintar sebagai anaknya sendiri.

"Tidak merepotkan, kok. Tapi yang repot itu hidup kamu, selalu terlambat bangun pagi," jawab Bu Ira tertawa kecil.

"Iya, Bu. Kebiasaan lama kambuh lagi."

"Jangan dibiasakan Lintar! Sebentar lagi ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status