Share

Bab 40 Aku tidak bersalah

KAKEK TUA itu SUAMIKU

Bab 40

"Ayolah, nggak usah munafik!" Pak Bagas justru memegang tanganku.

"Dinda … ada apa ini?"

"Kanda …"

Segera aku menepis tangan Pak Bagas dan berjalan ke arah suamiku.

"Ayo pulang!" Suamiku menggandeng tanganku dan berjalan dengan cepat.

"Gus, urus dia!" perintah suamiku pada Pak Agus, entah mau diapakan Pak Bagas nantinya.

Hanya ada keheningan di dalam mobil. Aku tak berani untuk memulai obrolan terlebih dahulu. Apa suamiku marah? Apa suamiku salah paham?

"Kanda … apa Kanda marah?" tanyaku saat sudah sampai di rumah.

"Tentu saja marah! Kenapa Dinda mau-maunya dipegang tangannya sama dia?! Apa Dinda punya hubungan dengan laki-laki itu?" Ya Tuhan, suamiku sudah salah paham. Ini pertama kali suamiku berkata dengan nada tinggi padaku. Aku nggak salah Kanda …

Bulir bening jatuh di pipi, rasanya sesak, sedih.

"Dinda … Sayang, hei, Kanda cuma bercanda. Jangan menangis." Suamiku kini duduk di sampingku dan meraih kepalaku.

"Aku nggak salah," ucapku di sela isak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status